Semangatnya bekerja dan belajar mungkin bisa menjadi inspirasi kita. Keluar rumah sejak pukul empat pagi setiap harinya, pemuda 21 tahun ini tetap total dalam mengikuti pembelajaran di PKBM Bee Star.

Kerasnya hidup mengajarkannya betapa penting perjuangan hidup. Sejak dilahirkan pada 24 Juli 2014, hingga saat ini dirinya belum pernah bertemu Sang Ayah yang seharusnya menjadi sosok idola baginya.

Sesuatu yang unik dari Ryan adalah, dirinya berusaha berangkat bekerja lebih awal setelah memutuskan menjadi warga belajar PKBM Bee Star. Dirinya mengaku sudah memulai aktivitasnya pada pukul 4 pagi.

“Jadwal sekolah kan jam 9, jadi saya harus mengambilk koran lebih pagi agar selesai mengantar koran lebih awal dan bisa segera ke PKBM,”

Seolah tidak mengenal kata menyerah, setiap hari setelah mengantar koran kepada para pelanggan, Ryan langsung meluncur menuju PKBM Bee Star untuk memenuhi asupan intelektualnya. Padahal seharusnya dirinya diharuskan untuk datang ke kantor agen korannya dan menyetor hasil setorannya.

“Kalau ke kantor dulu nanti terlambat ke PKBM, baiknya ke PKBM dulu baru antar setoran”

Harapannya begitu besar bisa mendapat pendidikan yang berkualitas di PKBM Bee Star, tak mau gagal kedua kalinya, Rian tidak ingin kondisi keuangan keluarga menggagalkan semangatnya dalam menuntut ilmu.

“Saya mau belajar dan berhasil di Bee Star, Saya berharap bantuan dari para pembayar zakat LAZNas untuk warga belajar PKBM,” tutupnya.